Selasa, 08 November 2016

Kegunaan dan Fungsi Hati

Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ, hēpar) merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. 
Hepar (hati) adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 1300-1550 gram dan berwarna merah cokelat, mempunyai banyak pembuluh darah serta lunak. Hepar berbentuk baji dengan permukaan dasarnya pada sisi kanan dan puncaknya pada sisi kiri tubuh, terletak di kuadran kanan atas abdomen (hipokondria kanan). Permukaan atasnya berbatasan dengan diafragma dan batas bawahnya mengikuti pinggiran kosta kanan.

Hepar terdiri dari:

  1. Lobus kiri dan lobus kanan, dengan lobus kanan lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri.
  2. Lobulus. Hepar disusun oleh lobulus-lobulus kecil dan tersusun dalam kolom.
  3. Vena sentralis pada bagian tengah tiap lobulus. Vena bergabung menjadi vena yang lebih besar dan membentuk vena hepatika yang kemudian menuju ke dalam vena kava inferior
  4. Lakuna, yaitu ruangan yang memisahkan antara satu lobulus dengan lobulus lainnya.

Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit.

Kegunaan dan Fungsi Hati

  1. Menawar dan menetralkan racun (detoksifikasi). Hati dapat menghilangkan racun di dalam darah dengan cara membersihkannya dari zat berbahaya seperti alkohol dan obat-obatan.
  2. Mengontrol sirkulasi tubuh.
  3. Membuat protein plasma.
  4. Menyempurnakan sel darah merah (eritrosit) dengan bantuan zat hermatin.
  5. Membantu membuang zat bilirubin. Bilirubin adalah zat yang tidak baik untuk tubuh sehingga harus dibuang melalui sistem ekskresi.
  6. Menyimpan mineral yang diperlukan sistem peredaran darah pada manusia seperti zat besi.
  7. Menyimpan glikogen (gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin. Sehingga hati berfungsi sebagai pengontrol kadar gula darah.
  8. Mencegah terjadinya penggumpalan darah dengan cara mengeluarkan protrombin dan fibrinogen.
  9. Mengubah zat makanan yang diabsorbsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat di dalam tubuh. Zat makanan diubah sesuai kegunaannya.
  10. Membuang zat berbahaya pada pembuluh darah seperti kolesterol.
  11. Mengatur sirkulasi hormon.
  12. Mengontrol kadar asam amino dalam tubuh. Jika kelebihan asam amino, maka hati akan menyimpannya.
  13. Mempertahankan suhu tubuh dengan menaikan suhu darah yang mengalir melalui hati.
  14. Memakan antigen dan mikroorganisme.
  15. Memproduksi zat imun sehingga berperan penting dalam sistem imun pada manusia.
  16. Mengatur komposisi darah yang mengandung lemak, gula, protein, dan zat lain.
  17. Menyimpan hermatin yang diperlukan untuk penyempurnaan sel darah merah yang baru.
  18. Membantu empedu untuk menghasilkan cairan empedu yang berasal dari sel darah merah yang telah dirombak di dalam hati. Cairan empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak dalam makanan. Kantong empedu dapat menghasilkan 1/2 liter empedu setiap harinya. Empedu berwarna kehijauan dan terasa pahit.
  19. Mengeluarkan glukosa jika diperlukan.
  20. Membentuk sel darah merah saat masih di dalam janin.
  21. Membentuk urea yang merupakan hasil dari perombakan asam amino. Urea dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk urin.
  22. Menyimpan vitamin larut lemak (A, D, E, K), vitamin B12, dan mineral.
  23. Menghasilkan protrombin dan fibrinogen yang berfungsi untuk mencegah penggumpalan darah.

Rincian Kegunaan dan Fungsi Hati

1. Fungsi Hati Menawarkan racun

Fungsi utama dari hati merupakan menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh. Racun tersebut bisa berasal dari makanan, minuman, atau pun obat-obatan. Proses metabolisme di dalam tubuh akan menghasilkan asam laktat yang bisa merugikan, namun hati akan mengubahnya menjadi glikogen yaitu sejenis karbohidrat yang bisa digunakan sebagai sumber energi yang disimpan di dalam otot.

Metabolisme protein juga akan menghasilkan zat sisa berupa amonia yang berbahaya bagi tubuh, namun hati akan mengubahnya menjadi urea dan dikeluarkan bersama urine.

2. Fungsi Hati Metabolisme karbohidrat

Glukosa dan monosakarida lain seperti fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glikogen. Glikogen merupakan karbohidrat yang terbentuk dari ratusan unit glukosa yang terikat bersama.

Penyimpanan karbohidrat dalam bentuk glikogen mempunyai keuntungan:
  • Cepat dipecah untuk menghasilkan energi
  • Produksi energinya tinggi
  • Tidak bocor ke dalam sel dan tidak mengganggu kandungan cairan intrasel
Pengubahan bentuk karbohidrat ini memerlukan bantuan dua hormon yaitu insulin dan glukagon yang dihasilkan oleh pankreas. Saat kadar glukosa dalam darah naik maka insulin akan dilepaskan untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan disimpan di hati dan jaringan otot. Saat kadar glukosa di dalam darah turun, maka glukagon akan dilepaskan untuk memecah glikogen yang disimpan menjadi glukosa dan lalu akan dimetabolisme untuk menghasilkan energi.

3. Fungsi Hati Metabolisme protein

Beberapa asam amino diubah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis. Asam amino yang tidak dibutuhkan oleh tubuh lalu diubah menjadi urea dan asam urat yang dikeluarkan dari sel hati ke dalam darah untuk diekskresi oleh ginjal dan dibuang melalui urine.

4. Fungsi Hati Metabolisme lemak

Ketika lemak dibutuhkan oleh tubuh, lemak akan diambil keluar dari tempat penyimpanannya di dalam tubuh, lalu diangkut melalui darah menuju ke hati dan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.

5. Fungsi Hati Sintesis kolesterol dan protein plasma

Hati dapat mensintesis kolesterol dan steroid serta produk protein plasma seperti fibrinogen, protrombin, dan sebagian besar globulin.

6. Fungsi Hati Penyimpanan berbagai zat

Hati merupakan tempat penyimpanan glikogen, lemak, vitamin A, B12, D, dan K, serta zat besi.

7. Fungsi Hati Tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah

Dalam 6 bulan kehidupan janin, hati menghasilkan sel darah merah, baru lalu produksi sel darah merah ini secara berangsur-angsur diambil alih oleh sumsum tulang. Pada saat darah melewati hati, sekitar 3 juta sel darah merah dihancurkan setiap detik, dan hasil penghancurannya masih ada zat yang akan digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru.

8. Fungsi Hati Menghasilkan zat yang melarutkan lemak

Hati menghasilkan sekitar 0.5 – 1 liter cairan empedu setiap hari. Cairan empedu inilah yang akan melarutkan lemak yang terdapat di dalam usus.

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Hati
https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/10/15-fungsi-hati-manusia.html
Lestari, Endang S. 2009. Biologi 2: Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Gibson, Jhon. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta : EGC.
Disqus Comments